Postingan

Ketahui Pembaca Sebelum Menulis

Komunikasi berjalan dua arah. Tanpa mengetahui pembaca Anda, jarang ide-ide kita dapat diterima.  Ketahui apa tujuan, prioritas, dan hal-hal yang memotivasi mereka. Bergantung pada nilai-nilai yang dipercayai oleh para pembaca, nada Anda pun akan berubah dan kemudian tulisan Anda. Garis bawahi hal-hal yang paling penting untuk mereka. Jika Anda menulis surat kepada rekan kerja, pertimbangkan bagaimana mereka akan menerjemahkan maksud Anda berdasarkan tingkat atau jenjang mereka dalam organisasi. Jika Anda menulis untuk klien, jawablah semua pertanyaan mereka, tetapi juga pikirkan industri Sang Klien, ukuran perusahaan, dan budaya yang mereka praktikkan. Agar lebih mudah, sebagai latihan, pilihlah orang biasa, bukan para ahli atau pilih salah satu dari pembaca, dan fokuslah menulis untuk orang tersebut. Kemudian hasil dari upaya ini adalah pesan Anda akan lebih mudah dipahami dan memesona para pembaca.  Sumber: HBR

Tips Agar Semangat Menulis

Dalam diri setiap orang, termasuk juga penulis ada kekuatan penolakan. Ini adalah energi dari dalam diri yang menghalangi kita untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa atau melakukan karya luar biasa. Menulis dan berbagai kerja kreatif lainnya adalah perjuangan setiap hari untuk mengalahkan energi buruk tersebut. Energi penolakan itu muncul, karena memandang tugas-tugas kita teramat penting, ketika kita merasa harus memenuhi harapan diri sendiri atau orang lain, atau ketika kita mencoba terlalu keras. Dalam menulis, bagaimana menghasilkan tulisan yang lebih baik, sederhana, tetapi menikmati prosesnya? Menulis adalah proses berbagi pengalaman, baik bagi penulis dan pembaca. Jika penulis senang saat menulis, maka pembaca pun akan menikmati hasil tulisan itu. Berikut ini beberapa saran agar tulisan baik, sederhana, tetapi juga mampu dinikmati prosesnya. Menulislah seperti Anda Bicara Saat seorang blogger ternama Seth Godin ditanya, "Pernahkah Anda mengalami writer's block ?&quo

100+ Rahasia para Pendongeng dari Carmine Gallo

Perhatian kita seringkali teralihkan saat membaca tulisan, menyimak paparan, atau menonton televisi. Apalagi dengan banjir informasi dan beraneka ragam media sosial, maka perhatian kita lebih mudah lagi untuk beralih.  Lalu, bagaimana membetot perhatian pembaca, pendengar, dan hadirin yang membaca tulisan, mendengarkan paparan, dan menonton acara televisi kita? Carmine Gallo, seorang penulis terkenal menerbitkan buku The Storyteller's Secret atau rahasia para pendongeng.  Selain buku tersebut, Carmine menulis buku lainnya seperti Talk Like TED dan The Presentation Secrets of Steve Jobs.  Carmine pun baru saja menerbitkan buku terbarunya Five Stars: The Communication Secrets to Get from Good to Great. Berikut ini kutipan-kutipan yang menarik dari buku Carmine, The Storyteller's Secret.  Semoga dengan menerapkan pelajaran berikut, tulisan, paparan, dan video Anda lebih menarik dan mampu membetot perhatian pembaca, pendengar, dan pemirsa. Satu cerita yang penuh em

Cara untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis

Semua orang bisa menulis, tetapi tidak semuanya merelakan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain. Meskipun banyak orang mengetahui arti penting menulis, tetap saja kegiatan ini menyulitkan. Tulisan ini adalah rangkuman dari buku dengan judul 'Meningkatkan Kemampuan Menulis' karya Kaswan Darmadi, Semoga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan menulis Anda. Alasan Seseorang Menulis Kenapa seseorang menulis? Menulis menjadi sarana untuk menemukan sesuatu. Sebab, dengan menulis dapat merangsang pemikiran seseorang untuk menemukan ide. Menulis mampu memunculkan ide baru. Menulis membantu menemukan hubungan antara ide satu dengan yang lain dan keterkaitannya. Menulis membantu mengorganisasi dan menjernihkan konsep atau ide yang kita miliki. Sangat berguna untuk memperjelas dan membuat masuk akal berbagai konsep dan persoalan yang rumit. Menulis melatih sikap obyektif. Hal ini terjadi, karena menulis membantu kita untuk mengambil jarak dan mengevaluasi suatu ide.

Cara Menulis Essay

Salah satu tugas yang sering siswa terima saat sekolah di Australia adalah menulis essay. Dari pihak universitas sering menyebutnya sebagai academic writing. Ini adalah tulisan khusus yang berbeda dengan tulisan populer. Perbedaan utamanya adalah setiap pendapat yang kita sampaikan harus memiliki atau berdasarkan satu hal yang sudah baku. Misalnya, kita tidak bisa bilang demokrasi bagus tanpa ada penjelasan di belakangnya. Nah, penjelasannya ini berasal dari berbagi ahli yang ditulis di jurnal ternama, dari pengujian di laboratorium, atau pengumpulan data lapangan melalui survey atau quesioner. Tulisan akademik juga memiliki kaidah tertentu dalam penyajiannya. Misalnya terdapat pandahuluan, kemudian ada pembahasan, hingga kesimpulan. Hal yang sulit barangkali adalah memenuhi semua kriteria, mulai dari mencari ide, mencari daftar pustaka, mencari bukti-bukti ilmiah dari pengujian, percobaan, dan metode lainnya. Setelah itu, kesulitan lainnya adalah saat menggabungkan semua bahan itu me

Cara Menulis Opini di Kompas

Saya mendapatkan pertanyaan dari seorang kawan, ‘Bagaimana cara mengirimkan artikel untuk Opini di Kompas’? Sebagai gambaran, berikut ini saya kirimkan ulang surat elektronik penolakan dari Kompas untuk artikel yang kita kirimkan.  Di bagian bawah, Bapak dan Ibu bisa membaca tulisan seperti apa (kriteria) yang diinginkan oleh Kompas. Namun sebelumnya, ada sedikit catatan, kenapa kita perlu mengirim opini ke Kompas? Kenapa Perlu Mengirim Opini ke Kompas? Alasan pertama adalah karena jangkauan Kompas yang meliputi seluruh Indonesia dan dibaca oleh jutaan orang setiap harinya. Kedua , dengan menulis opini di Kompas, aspirasi atau pendapat kita lebih didengarkan dan memberikan pengaruh/dampak yang luas ke masyarakat. Bahkan, saya pernah membaca, bahwa Presiden pun membaca surat kabar ini. Barangkali, kita bisa memengaruhi beliau saat mengambil keputusan. Ketiga , di sana bisa menjadi panggung bagi kita untuk menunjukkan keahlian. Sebab menulis dan ditampilkan di Kompas membuat kita sejaja

Cara Mengomunikasikan Ide

Hari ini saya membaca salah satu bagian dari buku mengenai penelitian. Bentuk buku itu cukup menarik, yaitu didesain semacam resep. Namun, terus terang saya belum sampai ke bagian resepnya sendiri. Alih-alih, saya baru membaca bagian pengantar dan metodologi-nya saja. Intinya, kedua bagian itu rasanya bukan bagian yang paling menarik dari buku tersebut. Apabila ingin mengetahui bagian intinya, maka sabar dulu ya, hehe. Kendati bukan bagian paling menarik, namun pengantar dan metode penulisan buku itu cukup membuat saya berpikir. Salah satu di antara yang masih teringat di benak adalah bagaimana para peneliti menulis untuk menyampaikan gagasan yang ada di otaknya. Bisa Anda bayangkan betapa kompleksnya proses ini. Para peneliti tersebut berkutat dengan berbagai hal yang rumit. Sebut saja misalnya matematika, kimia, atau fenomena sosial kemasyarakatan yang terjadi di sekitarnya. Meraka pun kemudian mulai mencari permasalahan untuk penelitiannya, dilanjutkan dengan merumuskan pertanyaan u