Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Mitos dan Permasalahan Menjadi Penulis

Saat seseorang ingin menjadi penulis, maka dia akan sering mengalami mitos dan berbagai permasalahan. Apa saja mitos-mitos dan permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi saat seseorang ingin menjadi penulis tersebut? Silakan dilanjutkan membaca tulisan ini jika Anda ingin informasi detailnya. Namun, jika ingin membaca versi singkatnya saja, maka bisa dilihat di Instagram saya berikut ini:    View this post on Instagram A post shared by Dewanto | Penulis (@sridewantopinuji) Mitos pertama yang sering dijumpai seorang penulis adalah inspirasi.   Bagi seorang penulis, ada yang membutuhkan inspirasi dalam membuat suatu tulisan, tetapi ada juga yang tidak. Sebab inspirasi bisa hadir, bisa juga tidak.   Oleh karena itu, inspirasi menjadi suatu tantangan tersendiri bagi para penulis.   Seorang penulis pemula biasanya akan beranggapan, bahwa sebelum menulis ia harus memperoleh inspirasi terlebih dahulu.   Namun, ternyata bagi para penulis yang s

Kebiasaan Para Penulis Agar Produktif

Kali ini saya ingin berbagi mengenai kebiasaan para penulis. Jika anda ingin menjadi seorang penulis, maka perlu memiliki kebiasaan tertentu. Nah, apa saja kebiasaan tersebut?   View this post on Instagram A post shared by Dewanto | Penulis (@sridewantopinuji) Kebiasaan pertama adalah membuat rencana kerja. Seringkali Anda sudah punya ide untuk dituliskan, tetapi kemudian Anda kebingungan apa langkah yang perlu dilakukan setelah ide tersebut diperoleh? Langkah selanjutnya adalah membuat rencana kerja agar ide tulisan itu berubah menjadi satu tulisan yang utuh. Barangkali Anda ingin melakukan penelitian terlebih dahulu dari para penulis tentang ide yang sama dengan Anda. Bisa jadi Anda ingin mencari data pendukung untuk tulisan yang sedang disusun. Kemudian setelah memperoleh berbagai penelitian dan data, barulah Anda menuliskannya. Selanjutnya setelah tulisan jadi, maka Anda perlu memeriksa atau mengeditnya. Rencana kerja merangkum semua

Membujuk Orang Lain dengan Menulis 50 Kata

Carmine Gallo,  seorang penulis dan pembicara dari berbagai buku mengenai komunikasi menyampaikan pendapatnya dan metode untuk membujuk orang lain menggunakan 50 kata atau kurang di situs Inc . Begini kurang lebih kata Carmine, saya sekadar menerjemahkan untuk Anda. Pesona Menulis 50 Kata Saya tidak bermain tenis, tapi saya terpesona oleh sebuah buku mengenai tenis yang disampaikan oleh  penulisnya, seorang juara tenis Maria Sharapova.  Awal mula ketertarikan saya terjadi setelah membaca 50 kata yang  ditulis di The New York Times. Ketika seorang reporter wawancarai penulis buku itu, Sang Juara Tenis,  pertanyaan terakhirnya selalu sama.  Bujuklah orang untuk membaca buku Anda dengan 50 kata atau  kurang. Sharapova merespon: This is not a book about tennis, but about a little girl with a big dream: to become a tennis champion. It's about what it takes to achieve that. Courage. Discipline. The drive to overcome setbacks. Because there will be plenty of them. You

Tiga Pelajaran Menulis dari Sapardi

Penyair Sapardi Djoko Damono telah meninggalkan kita semua pada 19 Juli 2020. Namun, karena saya tidak berkenalan langsung dengan beliau, maka tidak banyak yang bisa saya bagikan selain daripada puisi-puisi beliau yang sangat menarik. Kemudian di  LinkedIn saya membaca tulisan dari Fira Basuki . Ia membagikan pelajaran dari Pak Sapardi yang akan bermanfaat, misalnya untuk dunia kerja. Pelajaran pertama adalah kita perlu menggunakan bahasa yang sederhana dalam bertutur.   Di dunia kerja lebih baik menggunakan bahasa sederhana yang dimengerti oleh semua orang. Apalagi jika kita berpidato di depan bawahan dan seluruh karyawan, bahasa yang campur-campur dengan bahasa asing lambat laun akan membuat orang pusing. Semakin sederhana, maka akan semakin jelas, dan semakin bisa dimengerti oleh orang lain. Kemudian semakin pesan dan instruksi bisa dilaksanakan. Pelajaran kedua dari Sapardi adalah agar kita menggunakan bahasa yang sopan.   Sopan artinya tidak mengumpat apalagi

Tujuan Menulis

 Pada tulisan terdahulu, saya sudah berbagi alasan-alasan seseorang menulis . Kali ini saya ingin menyampaikan tujuan seseorang menulis. Tujuan pertama adalah untuk mengembangkan proposal. Contohnya saat Anda menjadi anggota sebuah organisasi, maka untuk meraih pembiayaan untuk proyek atau mendapatkan dukungan dari organisasi yang lain, donor, institusi pemerintah, dan lainnya. Dalam kondisi tersebut, maka Anda perlu membuat sebuah proposal. Dalam menyusun proposal, maka sangat penting untuk memiliki kemampuan menulis guna menghasilkan suatu dokumen proposal yang baik. Di dalamnya bisa berisi latar belakang, tujuan, langkah-langkah yang diperlukan, hingga rincian pendanaan, dan rencana kerja dalam menyelenggarakan proyek Anda. Tujuan yang kedua adalah untuk membuat suatu kisah. Di sini bisa apa saja, dari cerpen hingga novel. Tujuannya untuk membagikan suatu pelajaran, pengalaman hidup, hingga berbagai maksud lainnya. Menulis suatu kisah menjadi satu keterampilan yang

Setelah Menulis Setiap Hari Selama Sebulan

Barangkali Anda tidak sadar, bahwa setiap hari saya menerbitkan satu tulisan di Blog ini sejak kurang lebih sebulan yang lalu. Berikut ini beberapa pelajaran yang saya dapatkan setelah menulis di blog setiap hari selama kurang lebih sebulan tersebut. Untuk memudahkan Anda, maka  saya akan menguraikan kenapa saya menulis setiap hari, bagaimana saya melakukan hal tersebut, apa saja alat yang digunakan , apa hasil yang didapat,  dan apa tantangan yang masih saya  hadapi? Pertama adalah kenapa saya menulis setiap hari? Beberapa waktu yang lalu saya melihat tayangan di YouTube pada saat Mahaguru Blogger Seth Godin   diwawancarai oleh Marie Forleo . Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Marie adalah, “Kenapa Seth menulis setiap hari?” Jawaban dari Seth kemudian memberikan saya inspirasi untuk mengikuti jejaknya dan menulis serta menerbitkan tulisan tersebut setiap hari di Blog saya.  Berikut ini yang disampaikan Seth. Meskipun tidak ada satu orang pun ya