Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

6 Cara Mengumpulkan Bahan untuk Menulis

Pada tulisan ini, saya akan berbagi bermacam metode yang digunakan oleh para penulis untuk mengumpulkan materi atau bahan-bahan dasar sebelum dia menulis suatu tulisan yang utuh. Tidak mengejutkan bahwa langkah pertama untuk mengumpulkan materi adalah dengan menulis atau membuat catatan. Barangkali Anda membaca berbagai hal kemudian agar tidak lupa, maka poin-poin yang penting dari bacaan tersebut dituliskan. Kemudian saat Anda mendengarkan sebuah pidato, maka poin penting dari pembicara dituliskan. Bisa jadi Anda mengamati berbagai hal dalam hidup sehari-hari secara langsung kemudian hasil dari pengamatan itu dituliskan. Dari berbagai tulisan atau catatan Anda tersebut, maka dapat disusun suatu tulisan yang baru. Oleh karena itu:  Langkah pertama adalah dengan menulis. Langkah kedua adalah brainstorming atau curah pendapat. Pada proses brainstorming ini bisa dilakukan sendirian atau melibatkan banyak orang. Namun, pada intinya kegiatan curah pendapat adalah mencur

Tahap Persiapan Menulis

 Kali ini kita akan membahas tahap persiapan menulis.  Tahap pertama adalah memahami tugas menulis.  Ini sangat penting mengingat nantinya mempengaruhi hasil yang diharapkan. Apa sebenarnya tugas menulis yang harus Anda selesaikan? Apakah Anda harus membuat laporan, notula atau catatan dari sebuah pertemuan, suatu kisah, suatu deskripsi?  Jadi memahami tugas menulis ini adalah langkah pertama untuk melakukan persiapan. Tahap ini kemudian akan menentukan langkah-langkah berikutnya.  Contoh lainnya adalah ketika Anda harus membuat suatu penelitian, maka metodenya pun akan berbeda dengan saat membuat suatu catatan.  Tahap ke dua adalah mengetahui pembaca.  Ini menentukan bagaimana style atau gaya dari tulisan Anda. Saat Anda akan berkisah mengenai suatu hal untuk pembaca anak-anak tentu saja bahasa yang digunakan akan berbeda manakala Anda menulis untuk pembaca dewasa.  Kemudian begitu juga saat Anda membuat tulisan ilmiah yang populer, gaya bahasanya akan ber

Proses Kreatif Menulis dari Para Penulis

 Kali ini kita akan membahas proses kreatif para penulis.  Tahap pertama adalah tahap persiapan. Seorang penulis biasanya membuat berbagai macam persiapan. Misalnya dari ide yang didapatkan kemudian mengembangkan dengan berbagai bahan. Sebagai contoh data, penelitian, buku-buku, pendapat para ahli, dan berbagai hal lain.  Intinya, dalam persiapan ini adalah pengumpulan berbagai bahan yang dapat menjadi data atau dokumen pendukung. Nantinya data dan dokumen tersebut akan sangat bermanfaat pada saat proses penulisan.  Tahap ke dua adalah inkubasi.   Inkubasi untuk saya artinya adalah masa pengendapan. Jadi setelah mendapatkan ide, bahan-bahan, data, dan dokumen, selanjutnya kita mengendapkan lebih dahulu semua bahan itu untuk menuju ke tahap berikutnya.  Tahap inkubasi ini sangat penting, karena pada saat kita mengendapkan tersebut bisa jadi muncul sebuah pemikiran atau ide baru yang dapat melengkapi tulisan kita nantinya.  Tahap ke tiga adalah pencerahan dan

Delapan Ciri Tulisan yang Baik

Tahukah Anda apa saja ciri-ciri tulisan yang baik? Berikut ini delapan ciri tulisan yang baik.  Omong-omong, jika Anda ingin membaca versi ringkas dari tulisan ini, maka saya persilakan menengok di akun Instagram saya berikut ini:  View this post on Instagram A post shared by Dewanto | Penulis (@sridewantopinuji)   Ciri Pertama Tulisan yang baik adalah tulisan yang signifikan. Di sini, signifikan artinya penting.  Oleh sebab itu, maka tulisan yang baik memiliki nilai penting atau manfaat bagi para pembacanya. Misalnya sesuai dengan konteks yang berlaku saat itu, sesuai dengan isu-isu terkini yang sedang marak dibicarakan di masyarakat, atau tulisan tersebut mempunyai manfaat yang tidak bisa ditolak oleh siapapun.  Dengan demikian, tulisan yang baik menjadi penting untuk dibaca oleh target pembaca yang diharapkan.  Ciri Kedua Tulisan yang baik adalah dia mempunyai kejelasan. Di sini, kejelasan meliputi pilihan kata, struktur kalimatnya, kata penghubung yang di