100+ Rahasia para Pendongeng dari Carmine Gallo

Perhatian kita seringkali teralihkan saat membaca tulisan, menyimak paparan, atau menonton televisi. Apalagi dengan banjir informasi dan beraneka ragam media sosial, maka perhatian kita lebih mudah lagi untuk beralih. 

Lalu, bagaimana membetot perhatian pembaca, pendengar, dan hadirin yang membaca tulisan, mendengarkan paparan, dan menonton acara televisi kita?

Carmine Gallo, seorang penulis terkenal menerbitkan buku The Storyteller's Secret atau rahasia para pendongeng. 

Selain buku tersebut, Carmine menulis buku lainnya seperti Talk Like TED dan The Presentation Secrets of Steve Jobs. 

Carmine pun baru saja menerbitkan buku terbarunya Five Stars: The Communication Secrets to Get from Good to Great.

Berikut ini kutipan-kutipan yang menarik dari buku Carmine, The Storyteller's Secret. 

Semoga dengan menerapkan pelajaran berikut, tulisan, paparan, dan video Anda lebih menarik dan mampu membetot perhatian pembaca, pendengar, dan pemirsa.

  1. Satu cerita yang penuh emosi dan jelas dari pelanggan lebih membujuk daripada kumpulan data yang disajikan dalam 85 slide power poin. 
  2. Seseorang dapat memiliki ide yang cemerlang, tetapi jika tidak mampu menginspirasi orang lain untuk mendukung ide tersebut, maka tidak ada artinya. 
  3. Ide adalah mata uang pada abad 21 
  4. Kita memerlukan kemampuan untuk mengemas ide dengan emosi, konteks, dan relevansi. 
  5. Mendongeng adalah upaya untuk mengemas ide-ide ke dalam bentuk cerita untuk menginformasikan, menjelaskan, dan menginspirasi.   
  6. Ide-ide yang melekat dan berhasil seringkali dibungkus dalam cerita atau dongeng. 
  7. Otak kita terhubung oleh cerita-cerita atau dongeng-dongeng. 
  8. Dongeng yang menarik dapat menanamkan ide, pikiran, dan emosi ke dalam otak para pendengarnya.  
  9. Rahasia kesuksesan adalah menemukan hal yang Anda sukai saat melakukannya. Bahkan, Anda tidak sabar menunggu matahari terbit untuk melakukan hal itu lagi.  
  10. Hal yang Anda sukai adalah 'Apa yang membuat hati Anda bernyanyi saat melakukannya?'
  11.  Fakta dan angka yang mengisi lembar-lembar presentasi tidak akan memenangkan hati dan pikiran pendengarnya, tetapi cerita memiliki kemampuan itu. 
  12. Slide dengan desain-desain yang bagus menjadi pelengkap dongeng. Namun, dongeng itu harus terjadi lebih dulu. 
  13. Setiap manusia digerakkan oleh: motivasi, gairah, dan keinginan untuk berbagi.  
  14. Saat seseorang merasa nyaman, maka dia akan menjadi pelanggan yang setia kepada Anda.  
  15. Para pendongeng melihat 'tidak' sebagai sebuah kesempatan untuk mengubahnya menjadi 'ya'. 
  16. Tugas yang berat perlu dilihat sebagai tantangan yang perlu dikuasai ketimbang sebagai ancaman yang harus dihindari.  
  17. Para pendongeng sekaligus pembicara dan orator seringkali menggunakan teknis: mesodiplosis atau perulangan kata-kata.  
  18. Untuk mengelola dan mengontol ketakutan Anda, maka perlu pengemasan dialog dalam diri dan cerita yang Anda sampaikan pada diri sendiri.  
  19. Bagilah latar belakang cerita, ini semacam dongeng yang membentuk hidup, karier, dan bisnis tokoh utama. 
  20. Dapatkan semangat dari pengalaman mereka saat menghadapi tantangan, belajar dari kegagalan, dan bagikan pelajaran saat mereka berjuang ari latar belakang cerita seorang tokoh.  
  21. Mengubah cerita, mengubah hidup Anda. Cerita yang Anda bangung membentuk hidup Anda. 
  22. Potensi Anda terbentuk dari cara menerjemahkan latar belakang cerita Anda sendiri. 
  23. Ciptakan legenda dengan menguasai cara-cara mendongeng, gali lebih dalam suatu topik, dan temukan gairah (passion) Anda. 
  24. Di mana pun Anda, itulah panggung Anda dan lingkaran pengaruh Anda; di sanalah platform, tempat berbicara, dan kekuatan Anda berada - Oprah.  
  25. Struktur dongen klasik: sebuah fakta, aksi, perubahan (transformasi), dan pelajaran yang bisa diambil.  
  26. Untuk melakukan perubahan, kuncinya adalah mengubah hati, melalui kepala dan dilakukan oleh seorang pendongeng.  
  27. Visi menjadi berarti jika kita dapat melihat gambaran yang jelas seperti apa tujuan yang ingin kita raih. 
  28. Sebuah cerita yang baik memiliki pahlawan, penjahat, sebuah titik balik, dan penyelamatan dunia.  
  29. Agar sukses, bujuk orang lain untuk mendukung visi, mimpi, dan nilai-nilai yang Anda percayai.  
  30. Bangun cerita atau dongeng Anda dengan tiga langkah: 1. Dapatkan perhatian dengan mengajukan pertanyaan atau tantangan yang tak pernah terbayangkan, 2. Berikan emosi, seperti dongeng memperjuangkan sesuatu dan menaklukkan tantangan, 3. Call to action atau permintaan kepada orang lain untuk melakukan tindakan.  
  31. Narasi atau cerita atau dongeng menjadi sangat penting dalam komunikasi yang efektif.  
  32. 3 cara mengajak menurut Aristoteles: pathos (emosi-cerita), ethos (bukti-kredibilitas), dan logos (logika-analisis).  
  33. Otak manusia tidak mampu mengabaikan hal-hal yang baru. Mendongeng tidak harus rumit.  
  34. Buatlah cerita yang tidak sesuai harapan, tidak terduga, dan mengejutkan.
  35. Pendengar menghubungkan ide-ide. Dengan cara itu, mereka memahami konsep dan informasi. 
  36. Gunakanlah analogi dan cerita pribadi untuk menggantikan abstraksi dan jargon-jargon.  
  37. Elemen dari sebuah cerita yang bagus adalah perjuangan, konflik, dan resolusi atau kemenangan.  
  38. Ada tiga jenis dongeng yang kita kenal, yaitu sebuah dongeng, dongeng yang bagus, dan dongeng yang mengubah seseorang. Cerita yang bagus mampu menjelaskan sebuah ide, cerita yang luar biasa mendidik, menghibur, memberikan inspirasi, dan membakar imajinasi kita bersama. 
  39. Merek adalah kumpulan berbagai cerita.  
  40. Tak seorang pun akan mendengarkan cerita jika mereka tidak menaruh perhatian sepenuhnya. Selanjutnya, mereka tak akan belajar apa pun.  
  41. Tugas kita adalah menceritakan satu kisah, bagaimana cara Anda mendapatkan uang, pengaruh, dan perubahan.  
  42. Bandingkan antara cerita hangat yang berasal dari hati dengan rilis pers yang dingin tanpa makna.  
  43. Orang akan melupakan apa yang Anda katakan dan lakukan; tetapi mereka tak akan pernah lupa perasaan yang Anda buat kepada mereka.  
  44. Cerita seperti simulasi terbang, bagi skenario dunia nyata. 
  45. Semakin detil akan semakin menggugah dan jelas.   
  46. ABCD - Always Be Connecting Dots -> Selalu hubungkan titik-titik, ide-ide, cerita-cerita, dan seterusnya. 
  47. Bisnis pun seperti kehidupan -> bagaimana perasaan orang lain kepada Anda.  
  48. Dongeng memberikan perasaan lebih dalam dan meresap ke dalam berbagai kebiasaan.  
  49. Dongeng yang menggugah harus penuh percaya diri, jelas, singkat, dan sederhana. Pendeknya, dongeng itu harus mampu dituliskan di belakang sebuah amplop.  
  50. Dongeng yang bagus dimulai dari hal besar, sebelum beranjak ke lebih detail.  
  51. Dongeng yang baik dimulai dari pokok cerita yang juga baik; di sini menampilkan pesan utama di balik satu ide yang akan disampaikan.  
  52. Kekuatan suatu cerita adalah kemampuan untuk menginformasikan, menantang, menginspirasi, dan membuat perubahan.  
  53. Maksud dan perkataan Anda agar disajikan dalam beberapa kata terpilih jika memungkinkan.  
  54. Tiga aturan: petualangan, pengembangan, dan pengakuan. Sajikan tiga aturan ini dan beri penjelasan lebih lanjut dalam bahasa yang sederhana. 
  55. Peralatan para pendongeng: gairah (passion), senyum, dan pembicaraan. 
  56. Gunakan gambar dan analogi.  
  57. Paparan yang kuat: jaga agar suara kecil, tetapi besarkan sinyal-sinyal.  
  58. Pendongeng yang besar mengubah perjuangan menjadi kekuatan, konflik menjadi kepercayaan, dan ketegangan menjadi kemenangan.  
  59. Setiap cerita memerlukan: pahlawan, perjuangan, dan akhir yang bahagia.  
  60. Pemimpin yang menginspirasi: menulis ulang cerita dalam diri mereka dan menemukan kesuksesan besar.  
  61. Jalan menuju pengalaman yang memuaskan harus melewati permukaan penuh ketidaknyamanan.  
  62. Cerita pendek, tapi penuh makna. 
  63. Cerita yang mengandung emosi membawa orang kepada perasaan-perasaan terdalam, lebih terinternalisasi ke dalam kebiasaan, dan latihan yang membawa satu merk lebih maju ke depan.  
  64. Cerita dapat digunakan dalam suatu organisasi sebagai alat untuk memotivasi orang-orang dan menciptakan pesan yang terus teringat untuk menyampaikan nilai-nilai dan memicu tindakan-tindakan.  
  65. Buat seseorang merasa nyaman dengan diri mereka sendiri akan mengubah mereka menjadi penuh cinta dan setia.  
  66. Tingkatkan kepercayaan diri seseorang dan Anda akan memperoleh puncak-puncak energi yang tersedia di planet ini.  
  67. Pesaing dapat membeli aset yang dapat dinilai, tetapi mereka tidak mungkin membeli budaya. Urutannya adalah karyawan menjadi yang pertama, pelanggan kedua, dan pemangku kepentingan lainnya yang ketiga.  
  68. Contoh pertanyaan yang sulit: kenapa kita eksis di dunia.  
  69. Karyawan yang termotivasi akan melayani konsumen dengan baik. Ujungnya konsumen akan senang dan terus kembali. Akhirnya, akan menyenangkan pemegang saham.  
  70. Jika hidup Anda adalah sebuah buku dan Anda penulisnya. Bagaimana Anda menginginkan jalannya cerita?  
  71. Tantangan dan hambatan yang dihadapi memaksa kita untuk melakukan dua hal: berhenti atau mendorong kreativitas.  
  72. Dongeng melakukan lebih dari sekadar menghibur, dia juga memandu dan menginspirasi kita untuk hidup tanpa batasan dan tantangan.  
  73. Para pemimpin yang sukses berjuang melalui krisis dan kegagalan, serta tetap berfokus pada hasil.  
  74. Cerita yang asli menciptakan kepercayaan, menguatkan hubungan, dan membangun kepercayaan untuk pencerita.  
  75. Pemimpin membawa cerita dalam hidupnya, menjadi satu kisah kehidupan. 
  76. Pemimpin yang menginspirasi berani menghadapi masa lalu dan memiliki keberanian untuk membagikan pelajaran dari cerita mereka.  
  77. Hargailah akar Anda dan bagilah kisah yang menguatkan Anda. 
  78. Fakta dan angka memberikan informasi, tetapi cerita membuat orang beraksi.  
  79. Sebuah cerita yang dipahami orang lain haruslah jelas diceritakan dengan detail yang spesifik dan nyata.  
  80. Sebuah dongeng adalah sebuah kejadian tertentu, dibawakan oleh orang tertentu, pada tempat dan waktu tertentu.  
  81. Kita mendengarkan detail dan spesifikasi untuk membedakan antara fakta dan fiksi. Sebab kita memiliki radar yang melindungi diri kita dari ketidakjujuran dan kepalsuan.  
  82. Pemimpin menginspirasi gerakan dari cerita yang bermuatan kekhasan, terukur, dan detail-detail yang nyata. 
  83. Manakala ingin terlihat pintar, banyak orang justru membuat diri mereka tampak bodoh.  
  84. Satu orang dapat membuat perbedaan dan menyelamatkan peradaban. Namun, dalam melakukan hal itu dia harus mampu menjelaskan ide-idenya secara ringkas dengan kata-kata terpilih.  
  85. Pendongeng memotivasi banyak orang dengan sedikit kata-kata.  
  86. 'Jangan berfokus pada otak, tapi fokuslah pada hati mereka.' kata Nelson Mandela.  
  87. Jika Anda ingin memotivasi, mengajak, dan diingat. Mulailah dengan menceritakan sebuah perjuangan dan kemenangan. Ini akan merebut hati orang lain dengan terlebih dahulu menarik otak mereka.  
  88. Unsur-unsur dari cerita yang menginspirasi adalah perselisihan dan kemenangan.  
  89. Kegagalan dan perjuangan adalah dua guru terbaik di planet ini. 
  90. Pemimpin tidak mampu memindahkan gunung dengan segunung data. Mereka memindahkan gunung dengan memberikan sebagian hatinya kepada orang-orang.  
  91. Jika Anda ingin berbagi cerita, buatlah berarti. Sebuah cerita yang bagus dapat mendatangkan air mata, namun yang cerita yang luar biasa dapat memicu gerakan.  
  92. Tidak ada satu teknologi pun yang mampu mengubah cerita buruk menjadi cerita yang baik.  
  93. Anda akan menemukan potensi diri sepenuhnya ketika telah sampai pada penemuan jati diri dan nyaman menyampaikan siapa diri Anda sebenarnya. 
  94. Cerita adalah raja. Perangkat lunak untuk paparan menolong pendongeng untuk mengilustrasikan cerita. Namun, cerita selalu datang pertama kali. 
  95. Jika ingin punya satu cerita, maka buatlah yang benar-benar bagus atau tidak sama sekali.  
  96. Cerita menguatkan budaya dan lebih penting lagi menjaga budaya tersebut untuk generasi yang akan datang.  
  97. Tujuh langkah untuk paparan Anda:  
    1. Satu ketika, ada seorang …. 
    2. Setiap hari, dia  …. 
    3. Hingga suatu ketika dia  ….
    4. Karena hal itu, maka …. 
    5. Karena hal itu, maka ….  …. 
    6. Hingga akhirnya …. 
    7. Semenjak saat itu, maka …. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis untuk Memancarkan Pesan

Menulis Menyampaikan Suara Sang Penyair

Menulis adalah Latihan Tanpa Henti