Postingan

Membujuk Orang Lain dengan Menulis 50 Kata

Carmine Gallo,  seorang penulis dan pembicara dari berbagai buku mengenai komunikasi menyampaikan pendapatnya dan metode untuk membujuk orang lain menggunakan 50 kata atau kurang di situs Inc . Begini kurang lebih kata Carmine, saya sekadar menerjemahkan untuk Anda. Pesona Menulis 50 Kata Saya tidak bermain tenis, tapi saya terpesona oleh sebuah buku mengenai tenis yang disampaikan oleh  penulisnya, seorang juara tenis Maria Sharapova.  Awal mula ketertarikan saya terjadi setelah membaca 50 kata yang  ditulis di The New York Times. Ketika seorang reporter wawancarai penulis buku itu, Sang Juara Tenis,  pertanyaan terakhirnya selalu sama.  Bujuklah orang untuk membaca buku Anda dengan 50 kata atau  kurang. Sharapova merespon: This is not a book about tennis, but about a little girl with a big dream: to become a tennis champion. It's about what it takes to achieve that. Courage. Discipline. The drive to overcome setbacks. Because there will be plenty of them. You

Tiga Pelajaran Menulis dari Sapardi

Penyair Sapardi Djoko Damono telah meninggalkan kita semua pada 19 Juli 2020. Namun, karena saya tidak berkenalan langsung dengan beliau, maka tidak banyak yang bisa saya bagikan selain daripada puisi-puisi beliau yang sangat menarik. Kemudian di  LinkedIn saya membaca tulisan dari Fira Basuki . Ia membagikan pelajaran dari Pak Sapardi yang akan bermanfaat, misalnya untuk dunia kerja. Pelajaran pertama adalah kita perlu menggunakan bahasa yang sederhana dalam bertutur.   Di dunia kerja lebih baik menggunakan bahasa sederhana yang dimengerti oleh semua orang. Apalagi jika kita berpidato di depan bawahan dan seluruh karyawan, bahasa yang campur-campur dengan bahasa asing lambat laun akan membuat orang pusing. Semakin sederhana, maka akan semakin jelas, dan semakin bisa dimengerti oleh orang lain. Kemudian semakin pesan dan instruksi bisa dilaksanakan. Pelajaran kedua dari Sapardi adalah agar kita menggunakan bahasa yang sopan.   Sopan artinya tidak mengumpat apalagi

Tujuan Menulis

 Pada tulisan terdahulu, saya sudah berbagi alasan-alasan seseorang menulis . Kali ini saya ingin menyampaikan tujuan seseorang menulis. Tujuan pertama adalah untuk mengembangkan proposal. Contohnya saat Anda menjadi anggota sebuah organisasi, maka untuk meraih pembiayaan untuk proyek atau mendapatkan dukungan dari organisasi yang lain, donor, institusi pemerintah, dan lainnya. Dalam kondisi tersebut, maka Anda perlu membuat sebuah proposal. Dalam menyusun proposal, maka sangat penting untuk memiliki kemampuan menulis guna menghasilkan suatu dokumen proposal yang baik. Di dalamnya bisa berisi latar belakang, tujuan, langkah-langkah yang diperlukan, hingga rincian pendanaan, dan rencana kerja dalam menyelenggarakan proyek Anda. Tujuan yang kedua adalah untuk membuat suatu kisah. Di sini bisa apa saja, dari cerpen hingga novel. Tujuannya untuk membagikan suatu pelajaran, pengalaman hidup, hingga berbagai maksud lainnya. Menulis suatu kisah menjadi satu keterampilan yang

Setelah Menulis Setiap Hari Selama Sebulan

Barangkali Anda tidak sadar, bahwa setiap hari saya menerbitkan satu tulisan di Blog ini sejak kurang lebih sebulan yang lalu. Berikut ini beberapa pelajaran yang saya dapatkan setelah menulis di blog setiap hari selama kurang lebih sebulan tersebut. Untuk memudahkan Anda, maka  saya akan menguraikan kenapa saya menulis setiap hari, bagaimana saya melakukan hal tersebut, apa saja alat yang digunakan , apa hasil yang didapat,  dan apa tantangan yang masih saya  hadapi? Pertama adalah kenapa saya menulis setiap hari? Beberapa waktu yang lalu saya melihat tayangan di YouTube pada saat Mahaguru Blogger Seth Godin   diwawancarai oleh Marie Forleo . Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Marie adalah, “Kenapa Seth menulis setiap hari?” Jawaban dari Seth kemudian memberikan saya inspirasi untuk mengikuti jejaknya dan menulis serta menerbitkan tulisan tersebut setiap hari di Blog saya.  Berikut ini yang disampaikan Seth. Meskipun tidak ada satu orang pun ya

Tujuh Alasan Menulis Buat Penulis Pemula

Di tulisan kali ini saya ingin berbagi, tujuh alasan kenapa seseorang perlu meningkatkan kemampuan menulis? Namun, bukankah semua orang sebenarnya sudah bisa menulis? Persoalannya, ternyata tidak semua merelakan tulisannya dibaca oleh orang lain. Menulis adalah kegiatan yang sangat penting, tetapi bagi sebagian besar orang aktivitas ini sangat menyulitkan. Oleh karena itu, mari kita belajar untuk meningkatkan kemampuan menulis. Alasan-alasan seseorang menulis Pertama kita mulai dari alasan seseorang menulis sebagai berikut Alasan pertama, menulis adalah untuk menemukan ide. Sebab Menulis menjadi sarana untuk menemukan sesuatu yang dapat merangsang pemikiran seseorang sehingga ide-ide pun akan bermunculan. Alasan kedua, menulis membantu seseorang untuk memunculkan ide-ide baru. Hal ini terjadi karena menulis dapat membantu untuk menemukan hubungan antara ide satu dengan yang lain dan bagaimana keterkaitannya. Kemudian menulis mampu membantu untuk mengo

Ketahui Pembaca Sebelum Menulis

Komunikasi berjalan dua arah. Tanpa mengetahui pembaca Anda, jarang ide-ide kita dapat diterima.  Ketahui apa tujuan, prioritas, dan hal-hal yang memotivasi mereka. Bergantung pada nilai-nilai yang dipercayai oleh para pembaca, nada Anda pun akan berubah dan kemudian tulisan Anda. Garis bawahi hal-hal yang paling penting untuk mereka. Jika Anda menulis surat kepada rekan kerja, pertimbangkan bagaimana mereka akan menerjemahkan maksud Anda berdasarkan tingkat atau jenjang mereka dalam organisasi. Jika Anda menulis untuk klien, jawablah semua pertanyaan mereka, tetapi juga pikirkan industri Sang Klien, ukuran perusahaan, dan budaya yang mereka praktikkan. Agar lebih mudah, sebagai latihan, pilihlah orang biasa, bukan para ahli atau pilih salah satu dari pembaca, dan fokuslah menulis untuk orang tersebut. Kemudian hasil dari upaya ini adalah pesan Anda akan lebih mudah dipahami dan memesona para pembaca.  Sumber: HBR

Tips Agar Semangat Menulis

Dalam diri setiap orang, termasuk juga penulis ada kekuatan penolakan. Ini adalah energi dari dalam diri yang menghalangi kita untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa atau melakukan karya luar biasa. Menulis dan berbagai kerja kreatif lainnya adalah perjuangan setiap hari untuk mengalahkan energi buruk tersebut. Energi penolakan itu muncul, karena memandang tugas-tugas kita teramat penting, ketika kita merasa harus memenuhi harapan diri sendiri atau orang lain, atau ketika kita mencoba terlalu keras. Dalam menulis, bagaimana menghasilkan tulisan yang lebih baik, sederhana, tetapi menikmati prosesnya? Menulis adalah proses berbagi pengalaman, baik bagi penulis dan pembaca. Jika penulis senang saat menulis, maka pembaca pun akan menikmati hasil tulisan itu. Berikut ini beberapa saran agar tulisan baik, sederhana, tetapi juga mampu dinikmati prosesnya. Menulislah seperti Anda Bicara Saat seorang blogger ternama Seth Godin ditanya, "Pernahkah Anda mengalami writer's block ?&quo