Kenapa tidak ada yang membaca tulisan Anda?

Sebuah pertanyaan yang menghantui setiap penulis adalah kenapat tidak ada yang membaca tulisan Anda? 

 

Sayangnya kebanyakan saran menulis benar-benar omong kosong!

 

Tidak ada yang akan membaca tulisan Anda ketika Anda menampilkan gambar.

 

Tidak ada yang akan membaca tulisan Anda ketika Anda menampilkan infografik.

 

Tidak ada yang akan membaca tulisan Anda ketika Anda memformat dengan bagus. 

 

Tidak ada yang akan membaca tulisan Anda, hanya karena Anda berkomentar di tulisan orang lain. 

 

Saya tahu akan menyenangkan untuk mempercayai hal itu, karena terdengar begitu mudah. 

 

Ini seperti Anda mendapatkan dan kemudian membaca peta dan kita semua menyukai peta. 

 

Ini seperti Anda memiliki kendali, seperti Anda dapat meraih berbagai hal dan mampu pergi ke mana pun. Padahal kenyataannya, menulis tidak memiliki satu pun peta. 

 

Selanjutnya Anda juga akan berpikir: apa yang perlu saya lakukan adalah mengikuti daftar ini. Kotak untuk mencentang dan hanya itu. 

 

Orang-orang kemudian secara ajaib akan menemukan saya. Membaca tulisan dan saya pun akan terkenal. 

 

Sayangnya bukan begitu cara kerjanya. 

 

Ketika Anda mengikuti peta, petunjuk, atau apa pun yang akan Anda lakukan, maka Anda akan menuju ke tempat yang sama dengan orang lain. 

 

Anda tidak akan pernah menemukan mutiara-mutiara yang tersembunyi. 

 

Apa yang Anda temukan kemudian adalah orang-orang yang melakukan, mengatakan, menulis, hal-hal yang sama dengan yang Anda lakukan, katakan, dan tuliskan. 

 

Jadi tidak ada hal-hal yang benar-benar istimewa dan karena itu, maka tidak ada seorang pun yang benar-benar membaca tulisan Anda. 

 

Fakta sebenarnya adalah bahwa satu-satunya hal yang dibutuhkan agar orang membaca tulisan Anda adalah audiens. 

 

Jika Anda tidak memiliki audiens, maka tak ada seorang pun yang akan membaca tulisan Anda. 

 

Hal-hal yang sudah disebutkan di atas, tidak akan mengubah satu pun jika tidak ada audiens yang membaca. 

 

Kemudian ketika Anda memiliki pembaca, maka hal-hal di atas mungkin akan membantu meningkatkan jangkauan tulisan Anda sedikit. 

 

Namun, sekali lagi hal itu hanya akan terjadi jika Anda sudah memiliki audiens. 

 

Saat Anda telah melakukan berbagai kerja keras dan melakukan hal-hal yang sudah disebutkan di atas, maka Anda perlu menambah kerja keras itu. 

 

Kerja keras yang diperlukan adalah membangun pengikut atau membangun audiens. 

 

Jadi bagaimana caranya Anda membangun audiens dan para pengikut? 

 

Saya tidak punya petunjuk apa yang akan bekerja dan berhasil untuk Anda. 

 

Namun, saya dapat membagikan apa yang berhasil untuk saya. 


Gambar perempuan telanjang! 

 

Setiap orang yang mengatakan bahwa Anda membutuhkan gambar sebenarnya omong kosong belaka. 

 

Alasannya adalah karena setiap orang menggunakan gambar. Setiap orang membaca saran yang sama. Kemudian jika Anda menambahkan gambar, maka tak ada seorang pun yang akan memerhatikan atau peduli. 

 

Yang benar adalah bahwa gambar, infografis, dan berbagai hal tersebut meningkatkan jumlah orang yang membaca konten dari orang lain yang telah menjadi audiens. 

 

Namun, ketika tidak ada audiens, maka tidak ada pembaca. 

 

Satu-satunya cara yang dapat meningkatkan jumlah pembaca ketika tidak mempunyai audiens adalah dengan menggunakan gambar wanita yang telanjang, yang tentu saja tidak pernah saya lakukan. Namun, Anda dapat mencobanya. 

 

Buat marah atau ganggulah setiap orang. 

 

Banyak orang yang mengatakan kepada Anda untuk memberikan komentar pada tulisan orang lain yang pintar. 

 

Namun, persoalannya adalah bahwa Anda perlu membaca keseluruhan tulisan dan kemudian benar-benar memahami tulisan tersebut. 

 

Kemudian Anda pun harus berpikir mengenai sesuatu yang pintar untuk merespon tulisan tersebut. Itu semua menjadi pekerjaan yang cukup banyak. 

 

Bahkan mungkin lebih banyak kerja yang dibutuhkan daripada menulis konten Anda sendiri. 

 

Itulah kenapa orang yang sering memberikan komentar di tulisan orang lain ternyata tidak memberikan arti sama sekali. 

 

Anda dapat mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak membaca tulisan awal, jadi ketika Anda ingin berkomentar pada tulisan orang lain, maka lakukan pekerjaan yang berat tadi atau jangan habiskan waktu Anda dan orang lain. 

 

Saya tidak pernah memberikan komentar pada tulisan orang lain, karena saya tidak ingin membaca tulisan orang lain, memikirkan komentar pintar, dan juga omong kosong lainnya. 

 

Alasan lainnya adalah karena saya tidak memahami apa yang dituliskan oleh orang-orang pintar itu. 

 

Apa yang saya pedulikan dan lakukan adalah membuat konten untuk diri sendiri. Saya bahkan tidak pernah membaca konten orang lain. Ini saya pikir membantu untuk menghasilkan pikiran yang orisinil, kreatif, dan inovatif. Dan jika pun tidak, saya bahkan tidak peduli. 

 

Buat marah orang lain

 

Oke, Anda tidak perlu sampai membuat marah orang lain. Saya mohon Anda jangan membuat marah orang lain. 

 

Namun, Anda harus menggeneralisir seperti orang gila. Anda harus mengatakan sesuatu dan menyadari bahwa ada orang-orang yang mungkin tidak setuju dengan Anda. 

 

Namun, hal itu tidak penting, karena yang penting adalah bahwa Anda memiliki pendapat. Kemudian Anda menunjukkan hal itu. 

 

99 orang di luar sana tidak memiliki pendapatnya sendiri atau takut untuk membagikan pendapatnya, pemikirannya, dan emosinya. Mereka terlalu takut pada apa yang orang lain pikirkan mengenai diri mereka. Itulah kenapa 99,9 % orang mengatakan hal yang sama dan telah disampaikan orang beratus kali. Itulah kenapa tidak ada satu orang pun yang benar-benar membaca tulisan Anda. 

 

Anda tidak menambahkan orang 

 

Tiap bulan saya menambahkan ribuan orang di Twitter, Medium, dan di Quora. Alasannya adalah karena tidak ada satu orang pun yang secara ajaib akan menemukan saya, pekerjaan saya, dan ide-ide saya. 

 

Akhirnya ide tersebut tidak akan menyebar, sehingga Anda perlu membuatnya agar tersebar. 

 

Jangan pedulikan analytics. Kebanyakan orang terobsesi pada analytics dan juga optimasi konten. Jangan pedulikan berapa banyak waktu yang diperlukan orang untuk membaca suatu blog, jika mereka telah selesai dengan satu artikel kemudian berapa lama waktu yang diperlukan di YouTube, berapa banyak pengunjung yang kembali, dan seterusnya. 

 

Saya bahkan tidak tahu berapa lama orang menghabiskan waktu di blog saya atau berapa artikel yang dia baca atau apakah mereka menyelesaikannya. 

 

Saya install Google Analytics lebih dari setahun yang lalu dan hanya mengeceknya dua kali. 

 

Apa yang saya ketahui adalah orang-orang berkunjung ke website dan juga berlangganan. Selain itu tidak penting, setidaknya untuk saya, karena apa yang akan terjadi ketika Anda terobsesi pada analytics adalah bahwa Anda akan berpikir tentang kesalahan yang telah diperbuat atau kesalahan dalam cara menulis kita. 

 

Karena faktanya hanya 2% dari orang-orang yang menyelesaikan membaca tulisan Anda. Kemudian Anda ingin menambah jumlah itu. Kemudian Anda menulis pesan-pesan untuk menyenangkan orang lain. Kemudian ketika Anda berusaha untuk menyenangkan orang lain atau setiap orang, maka akhirnya Anda akan terdengar seperti setiap orang. 

 

Jika hal itu terjadi, maka Anda tidak akan pernah dapat membangun audiens, karena audiens yang mendengarkan, membaca, atau menonton hal-hal semacam itu sudah diambil oleh orang-orang yang hadir dengan gaya mereka sendiri dan saat ini sedang ditiru oleh banyak orang. 

 

Tidak lebih dari dua baris

 

Dua baris pertama adalah yang paling penting di tulisan Anda. Ini seperti dua baris terakhir. 

 

Coba Anda lihat apa yang saya tulis di dua baris pertama. Jika Anda masih membaca bagian ini, maka dua baris pertama itulah yang membuat Anda membaca artikel ini. 

 

Cobalah sekarang Anda lihat ke atas dan ke bawah untuk mengetahui dua baris pertama dan terakhir. 

 

Buatlah tulisan yang berisi daftar

 

Kebanyakan orang menggunakan daftar secara keliru. Jika Anda mempunyai tulisan yang berisi daftar, hal pertama dan satu-satunya yang dibaca orang adalah subjudul atau subheadline. 

 

Jika subjudul tersebut terdengar membosankan atau seperti orang lain yang telah menyampaikan ratusan kali, maka orang tidak akan melanjutkan membaca tulisan Anda. 

 

Karena itu, subjudul pertama saya sangatlah provokatif. Karena itu, saya mencoba untuk membuat tiap subjudul menjadi segar atau tidak mengikuti orang lain. Tentu saja saya melebihkan sedikit di sini untuk tujuan menarik perhatian. 

 

Namun, fakta bahwa Anda melanjutkan membaca menunjukkan bahwa upaya ini berhasil. 

 

Jangan Membaca

 

Setiap orang menyampaikan bahwa Anda harus membaca setiap hari agar menjadi penulis yang lebih baik. Satu-satunya cara untuk menjadi penulis yang lebih baik adalah dengan menulis setiap hari. 

 

Memang membaca sangat penting, terutama ketika Anda baru memulai. Namun, kebanyakan orang justru terjebak dalam bacaan daripada dalam membuat tulisan. 

 

Hal ini terjadi karena membaca jauh lebih mudah daripada menulis. Anda tidak harus membuat otak berkeringat. Anda tinggal duduk, santai, dan menikmati pertunjukan. 

 

Karena itu, saya berhenti membaca pada tahun 2015 agar otak saya berkeringat dan menemukan suara asli saya. 

 

Kapan harus menulis

 

Menulis setiap hari. Ini akan menghemat waktu dan sumber daya Anda lebih banyak ketimbang satu atau dua kali dalam seminggu. 

 

Jika Anda menulis satu atau dua kali seminggu, kebanyakan justru akan menghabiskan waktu lain dalam minggu tersebut untuk memikirkan kapan akan menulis, apa yang harus ditulis, apakah orang-orang akan menyukainya, dan banyak lagi hal tidak berarti yang dipikirkan. 

 

Keputusan untuk menentukan kapan akan menulis seringkali mengambil sebagian besar kapasitas otak dan waktu daripada waktu ayng dibutuhkan untuk menulis setiap hari. 

 

Karena jika menulis setiap hari, Anda tidak mempunyai waktu untuk memikirkan hal lain selain menulis dan mengambil keputusan apa pun itu dan kapan pun itu.

 

Menemukan kembali


Ketika menulis setiap hari, Anda harus menemukan diri Anda. Pada hari-hari tertentu, Anda mungkin tidak memiliki waktu untuk menulis dua halaman panjang berisi artikel yang berisi daftar. 

 

Mungkin Anda hanya memiliki waktu lima menit untuk menuliskan beberapa pemikiran. Dan itulah satu-satunya cara untuk menemukan diri Anda, tulisan, dan bagaimana Anda berpikir, menulis, dan bebicara, secara berulang-ulang. 

 

Itulah satu-satunya cara ketika Anda dapat secara teratur mempelajari suatu hal baru. Itulah satu-satunya cara untuk menghapus ketakutan menulis. 

 

Kadang-kadang saya tidak memiliki cukup waktu, jadi saya hanya menulis satu kalimat yang panjang. 

 

Menulis sesuatu hal yang buruk

 

Cara lain untuk mengapuskan rasa takut untuk menulis dan menerbitkan tulisan yang mungkin tidak disukai semua orang adalah Anda perlu kadang-kadang menuliskan suatu hal atau tulisan yang buruk. 

 

Kebanyakan tulisan saya cukup bagus, tetapi hal itu tidak penting. Sementara yang penting adalah bagaimana menghapuskan rasa takut untuk membuat kesalahan. 

 

Jika setiap saat Anda mampu menulis hal yang ajaib dan menakjubkan, maka itu justru akan menyebabkan tekanan agar terus-menerus menghasilkan hal-hal yang ajaib itu setiap saat pula.

 

Itu adalah sebuah tekanan yang tidak akan sanggup ditanggung oleh setiap orang dalam jangka waktu yang lama. 

 

Dan menulis serta menerbitkan hal-hal yang diketahui adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan tekanan tersebut. Hal itu diperlukan untuk mematahkan lingkaran setan kesempurnaan. Kadang-kadang kita perlu berfokus pada jumlah atau kuantitas ketimbang kualitas. 

 

Aturan Menulis

 

Menulis mengikuti aturannya sendiri, yaitu tidak ada aturan. 


Setiap yang saya katakan dan tuliskan tidaklah penting.  Hal itu penting untuk saya sendiri, berlaku untuk saya, dan tidak berlaku untuk Anda. 

 

Apa yang penting kemudian adalah bahwa Anda keluar, berani, dan membuat aturan sendiri dan tidak mengikuti aturan orang lain. 

 

Source: 121 Tips of Being a Better Writer by Yann Girrard

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis untuk Memancarkan Pesan

Menulis adalah Latihan Tanpa Henti

Menulis Menyampaikan Suara Sang Penyair