Tips Menulis dari Sapardi

Sapardi Djoko Damono selalu memikat banyak orang dengan karya-karyanya. 

Ia melahirkan puisi-puisi dengan bahasa sederhana tetapi magis. 

Satu tahun lalu, dalam Pesta Literasi Jakarta 2013, sastrawan ini membagikan langkah-langkahnya dalam menulis.

Dalam menulis, Sapardi menyarankan untuk jangan terlalu banyak berpikir. 

Jeda waktu terlalu panjang untuk berpikir sama saja dengan menunda menulis. 

Hal lain yang perlu dihindari adalah perasaan takut atau minder. 

Silakan baca juga: Tiga Cara untuk Mengawali Novel Anda

Perasaan takut akan membawa kita pada hilangnya keinginan untuk menulis.

Sapardi tidak pernah menentukan akhir cerita ketika mulai menulis. 

Hal tersebut ditemukan ketika proses menulis berlangsung. 

Cerita akan mengalir dengan sendirinya. 

Sapardi menekankan, ketika menulis yang berkuasa adalah tulisan itu sendiri. Bukan si penulis.

Sastrawan ini juga tak selalu langsung menyelesaikan tulisannya dalam satu periode waktu tertentu. 

Ia memiliki banyak tulisan yang belum dilanjutkan, tetapi yakin suatu saat pasti menyelesaikannya. 

Jika bosan mendera, ia akan beralih ke tulisan yang lain kemudian masuk lagi ke tulisan sebelumnya sewaktu-waktu. 

Kemahiran menulis bukan semata-mata bakat, melainkan hasil latihan tekun dan terus menerus.

Galeria, Klasika, Kompas, 26 Mei 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis untuk Memancarkan Pesan

Menulis adalah Latihan Tanpa Henti

Menulis Menyampaikan Suara Sang Penyair