Tiga Cara untuk Menulis Awalan Novel Anda

Oleh: Diane O’Connell

Ketika pertama kali membuka novel baru, ada banyak kejutan dalam kalimat pertama. Saya tahu ini sedikit ekstrem, tapi bukankah sebuah kalimat pembuka yang menarik dan menggairahkan akan membuat Anda segera masuk ke dalam cerita novel daripada hanya satu kalimat yang biasa-biasa saja?

Sebuah kalimat pertama yang kuat dan menarik bukan hanya menuntun pembaca ke novel Anda, namun juga menjadi petunjuk kepada keseluruhan tema cerita, eksplorasi dan proses terus menerus.

Berikut ini adalah 3 cara untuk mengawali novel Anda:

1. Kejutan

"Hari ini nenekku meledak!"

Iain M. Banks, The Crowd Road.

Apakah Anda baru saja bertanya, "Apa, Meledak?" Sebuah pembuka yang mengejutkan membuat pembaca berhenti sejenak, bahkan perhatiannya jadi kacau. Cara yang dramatis membuat cerita dalam novel Anda lebih hidup.

Biasanya, kalimat pembuka yang terbaik adalah yang singkat, mengejutkan, atau mengandung frase yang membingungkan pembaca seperti di atas. Kendati pembaca Anda tak paham apa yang terjadi, namun mereka tertarik. Mereka ingin tahu lebih banyak dan satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan adalah tetap membaca untuk mengetahui jawabannya. Ini adalah kunci Anda sebagai seorang penulis.

2. Memikat

"Bayangkan, sebuah musim panas yang diambil dari film 'Coming of Age' yang berlatar di kota kecil pada tahun 1950-an."

Tana French, In The Woods.

Kalimat di atas sungguh cantik, bahkan puitis, sehingga dapat mengajak pembaca ke dalam latar novel Anda. Kesan nostalgia yang digunakan oleh French menghiasi kalimat pertamanya. Ia mengingatkan pembaca pada gambaran kota kecil dan musim panas yang sangat indah. Pembaca pun terbawa pada kenangannya masing-masing.

Silakan baca juga: Menulis Ilmiah Populer

Pembukaan novel yang menggetarkan semacam ini juga mengatur gaya keseluruhan novel. In The Woods mengambil latar di pedesaan Irlandia sepanjang musim panas yang akhirnya mengubah karakter tokohnya. Sebuah gambaran masa lalu digunakan, maka French melakukan reka ulang kenangan yang terhubung dengan masa kecil. Kita tak akan ingat bagaimana percakapan atau apa tepatnya rutinitas tiap hari, namun kita mengingat apa yang dirasakan dengan panca indera. Kalimat pertama French membangun gambaran sebuah adegan Proust dalam Remembrance of Things Past, ketika dia memanfaatkan ingatan dari Madeleine yang sederhana dan memikat hati. Gambaran ini mengarahkan pembaca bagaimana novel ini akan bercerita.

3. Menghubungkan

“Jika kau benar-benar ingin mengetahui tentang hal ini, hal pertama yang barangkali ingin kau ketahui adalah di mana aku lahir, sejelek apa masa kecilku, bagaimana kesibukan orang tuaku sebelum aku ada, dan semua omong kosong David Copperfield, namun aku tak ingin bercerita tentang itu jika kau ingin mengetahui yang sebenarnya.”

—J. D. Salinger, The Catcher in the Rye

Jika tokoh protagonis yang mengarahkan jalan cerita dalam novel, atau memiliki sudut pandang yang unik, maka cobalah pembukaan novel dengan masuk ke dalam pemikirannya, dalam bentuk cerita atau dialog. Di sini, kita mendengar pencerita secara jelas mendeskripsikan suasana. Serta merta, kita akan penasaran dia akan berkata apa lagi.

Pembukaan yang sempurna semacam ini memerlukan komitmen penuh untuk menulis dalam pikiran karakter utama. Pertama kali Anda harus paham pola pikirnya, suasana, latar tempat… Ini jika Anda ingin mengenalkan karakter utama Anda sesegera mungkin kepada pembaca.

Apakah Anda ingin menyusun kalimat pembuka yang memikat namun tak yakin bagaimana melakukannya? Cobalah hal ini, carilah pembuka sebuah novel yang Anda suka dan coba tiru, bagaimana susunan serta struktur kalimat yang ada, namun dengan cerita Anda sendiri. Jangan takut mengambil risiko berkaitan dengan penulisan kreatif. Jika Anda punya satu dosin kalimat pembuka, namun tak ada satu pun yang dipilih cobalah terus dan jangan menyerah. Kalimat pembuka umumnya adalah sebuah kalimat yang sering sekali berubah dalam sebuah novel.

Diterjemahkan dari: www.writetosellyourbook.com/fiction-advice/three-ways-killer-opening-line

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis untuk Memancarkan Pesan

Menulis adalah Latihan Tanpa Henti

Menulis Menyampaikan Suara Sang Penyair